BELAJAR TAJWID: Macam macam sifatul huruf
BELAJAR TAJWID: Macam macam sifatul huruf
Pengertian menurut bahasa: Apa-apa yang ada pada sesuatu yang dapat memberikan makna, seperti hitam, putih dan apa-apa yang menyerupainya.
Pengertian menurut istilah: Sifat yang baru datang pada sa'at huruf itu keluar dari makhrojnya, yaitu jelas, lunak dan lain sebagainya.
Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf: Agar huruf yang keluar dari mulut kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-huruf Al-Qur'an itu sendiri.
Melalui
sifatnya, seseorang itu akan mampu membedakan suatu huruf, dengan
keadaan pengucapan seperti tertahan, berdesing, melantun dan
sebagainya.
Kelebihan memahami sifat huruf ini adalah sebagai pelengkap kepada makhroj. Dengan mengetahui sifatnya, kita dapat membedakan lafadz pengucapan bagi huruf yang makhrojnya sama.
Kelebihan memahami sifat huruf ini adalah sebagai pelengkap kepada makhroj. Dengan mengetahui sifatnya, kita dapat membedakan lafadz pengucapan bagi huruf yang makhrojnya sama.
Tambahan pula, kita akan dapat mengenal huruf yang kuat dan lemah atau huruf yang dilafadzkan secara tebal dan tipis karena sifat yang wujud pada hurufnya.
Sifat
huruf juga membantu ketepatan sebutan suatu huruf supaya dapat
dilafadzkan dengan betul, terutamanya bagi huruf yang hampir sama
pengucapannya seperti huruf tha (ث) dengan sin (س), ha' (ح) dengan ha (ﻫ).
Pendapat Ulama Tentang Jumlah Bilangan Sifat Huruf.
Biasanya pendapat yang digunakan ialah pendapat Ibnu Jazari, yaitu terdapat 17 sifat huruf semuanya.
Sifat Huruf Terbagi Kepada Dua:
A. Sifat yang mempunyai lawan.
B. Sifat yang tidak mempunyai lawan.
Keterangan:
A. Sifat yang mempunyai lawan:
(Ash-Shifatul Mutadhadah- لصِّفَاتُ اْلمُتَضَادَةُ)
Sifat ini disebut juga Sifat Lazimah - ﻻﺯﻣﻪ yaitu: Ciri kekal yang pasti ada pada setiap pengucapan huruf dalam semua keadaan, baik itu pada keadaan berbaris maupun mati.
Terdapat 10 sifat tergolong dalam kategori ini:
الْهَمْسُ ~ Al-Hamsu, lawan-nya الْجَهْرُ ~ Al-Jahru
الشِّدَّةُ ~ Asy-Syiddah, lawan-nya الرَّخاَوَةُ ~ Ar-Rakhawah
الاِسْتِعْلاََءُ ~ Al-Isti'la' lawan-nya الاِسْتِفاَلُ ~ Al-Istifal
الاِطْباَقُ ~ Al-Itbaq lawan-nya الاِنْفِتاَحُ ~ Al-Infitah
الاِذْلاَقُُ ~ Al-Izhlaq lawan-nya الاِصْماَتُ ~ Al-Ishmat
الاِسْتِعْلاََءُ ~ Al-Isti'la' lawan-nya الاِسْتِفاَلُ ~ Al-Istifal
الاِطْباَقُ ~ Al-Itbaq lawan-nya الاِنْفِتاَحُ ~ Al-Infitah
الاِذْلاَقُُ ~ Al-Izhlaq lawan-nya الاِصْماَتُ ~ Al-Ishmat
1. الْهَمْسُ ~ Al-Hamsu
Menurut bahasa adalah: Suara yang disembunyikan/ disamarkan.
Menurut istilah adalah: Keluarnya/berhembusnya nafas ketika mengucapkan huruf.
Terdapat 10 huruf yang bersifat Hams.
Dikelompokkan dalam lafadz: فَحَثَّهُُ شَخْصٌ سَكَتَ : [fahatsahu syakhshun sakata: ف ,ح ث ,ه ,ش , خ ,ص ,س ,ك ,ت ]
2. الْجَهْرُ ~ Al-Jahru/Al-Jahr Menurut bahasa adalah: Jelas, terang dan nyata.
Menurut istilah adalah: Tertahannya nafas ketika mengucapkan huruf.
Huruf-hurufnya ialah 18 huruf, yang berwarna abu-abu; yaitu ; أ ب ج د ذ ر ز ض ط ظ ع غ ق ل م ن و ي
Al-Hamsu lawan-nya Al-Jahru maksudnya: "Bila sifat Al-Hams mengeluarkan nafas bersama pengucapan huruf sebaliknya Al-Jahr menahan nafas, ketika pengucapan huruf-hurufnya."
Huruf-hurufnya ialah 18 huruf, yang berwarna abu-abu; yaitu ; أ ب ج د ذ ر ز ض ط ظ ع غ ق ل م ن و ي
Al-Hamsu lawan-nya Al-Jahru maksudnya: "Bila sifat Al-Hams mengeluarkan nafas bersama pengucapan huruf sebaliknya Al-Jahr menahan nafas, ketika pengucapan huruf-hurufnya."
Menurut bahasa adalah: Kuat.
Menurut istilah adalah: Tertahannya suara sejenak di tempat makhroj, kemudian melepaskannya secara tiba-tiba bersama udara.
Terdapat 8 huruf yang bersifat Syiddah Dikelompokkan dalam lafadz : أَجِدُ قَطٌّ بَكَتْ: ajidu qattun bakat yaitu : ء ,ج ,د ,ق , ط ,ب , ك dan ت
4. الرَّخاَوَةُ~ Ar-Rakhawah
Menurut bahasa adalah: Lunak atau lemah lembut.
Menurut istilah adalah: Mengeluarkan suara ketika melafadzkan huruf tanpa ada hambatan.
Hurufnya ada 15, yaitu selain huruf Syiddah dan At-Tawas-suth/Mutawassith , yaitu; ث ح خ ذ ز س ش ص ض ظ ف و ه ي غ
Asy-Syiddah, lawan-nya Ar-Rakhawah maksudnya: "Bila Asy- Syiddah menahan suara sebelum pengucapan huruf, sebaliknya Ar-Rakhawah dengan mengeluarkan suara ketika melafadzkan huruf tanpa ada hambatan."
*Antara Asy-Syiddah dan Ar-Rakhawah adalah At-Tawasuth. *
Menurut bahasa adalah: Pertengahan atau sedang.
Menurut istilah adalah: Pertengahan suara sa'at mengucapkan huruf, yakni antara tertahannya suara seperti dalam huruf-huruf Syiddah dan tidak tertahannya suara seperti dalam huruf-huruf Rakhawah.
Terdapat 5 huruf yang bersifat At-Tawas-suth. Dikelompokkan dalam lafadz : لن عمر : lin 'umara; ل , ن , ع , م ,ر
Asy-Syiddah, lawan-nya Ar-Rakhawah maksudnya: "Bila Asy- Syiddah menahan suara sebelum pengucapan huruf, sebaliknya Ar-Rakhawah dengan mengeluarkan suara ketika melafadzkan huruf tanpa ada hambatan."
*Antara Asy-Syiddah dan Ar-Rakhawah adalah At-Tawasuth. *
Menurut bahasa adalah: Pertengahan atau sedang.
Menurut istilah adalah: Pertengahan suara sa'at mengucapkan huruf, yakni antara tertahannya suara seperti dalam huruf-huruf Syiddah dan tidak tertahannya suara seperti dalam huruf-huruf Rakhawah.
Terdapat 5 huruf yang bersifat At-Tawas-suth. Dikelompokkan dalam lafadz : لن عمر : lin 'umara; ل , ن , ع , م ,ر
الاِسْتِعْلاََءُ ~ Al-Isti'la' lawan-nya الاِسْتِفاَلُ ~ Al-Istifal
5. الاِسْتِعْلاََءُ ~ Al-Isti'la'
Menurut bahasa adalah: Terangkat.
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf dengan terangkatnya sebagian besar lidah ke langit-langit.
Hurufnya ada 7.
Dikelompokkan dalam lafadz : خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ: khush-sha ḍhaghṭin qiz, yaitu : خ ,ص ,ض ,غ ,ط ,ق ,ظ.
6. الاِسْتِفاَلُ ~ Al-Istifal
Menurut bahasa adalah: Menurun.
Menurut istilah adalah : Pengucapan huruf disertai dengan menurunkan sebahagian besar lidah ke dasar permukaan mulut.
Hurufnya ada 21 yaitu selain huruf-huruf Isti'la
Al-Isti'la' lawan-nya Al-Istifal, maksudnya : "Bila Al-Isti'la' terangkatnya sebagian besar lidah ke langit-langit sebaliknya Al-Istifal menurunkan sebahagian besar lidah ke dasar permukaan mulut."
الاِطْباَقُ ~ Al-Itbaq lawan-nya الاِنْفِتاَحُ ~ Al-Infitah
7. الاِطْباَقُ ~ Al-Itbaq
Menurut bahasa adalah: Menutup.
Menurut bahasa adalah: Menutup.
Menurut istilah : Pengucapan hurufnya, dengan lingkaran sekeliling lidah menutup ke arah langit-langit.
Hurufnya ada 4.
Dikelompokkan dalam lafadz صضطظ yaitu ص ,ض ,ط , ظ
8. الاِنْفِتاَحُ ~ Al-Infitah
Menurut bahasa adalah: Terpisah.
Menurut istilah adalah: Pengucapan hurufnya, dengan merenggangkan lidah dari langit-langit.
Hurufnya ada 24, semua huruf hijaiyah selain ص ,ض ,ط , ظ
Al-Itbaq lawan-nya Al-Infitah maksudnya: "Bila Al-Itbaq, lingkaran sekeliling lidah menutup ke arah langit-langit sebaliknya Al-Infitah meregangkan lidah dari langit-langit
الاِذْلاَقُُ ~ Al-Izhlaq lawan-nya الاِصْماَتُ ~ Al-Ishmat
9. الاِذْلاَقُُ ~ Al-Izhlaq
Menurut bahasa adalah: Bagian lancip lidah.
Menurut bahasa adalah: Bagian lancip lidah.
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf dengan ringan dan cepat, karena makhrojnya di ujung lidah dan sebagian lagi keluar dari dua bibir.
Hurufnya ada 6.
Dikelompokkan dalam lafadz فِرَّ مِنْ لُبٌّ: firra min lubbin yaitu ; ف رم ن ل ب
10. الاِصْماَتُ ~ Al-Ishmat
10. الاِصْماَتُ ~ Al-Ishmat
Menurut bahasa adalah: Tercegah.
Menurut istilah adalah: Pengucapan hurufnya agak berat dan tidak dapat dilafadzkan dengan cepat, karena makhrojnya jauh dari ujung lidah.
Hurufnya ada 22, yaitu selain huruf Idzlaq.
Al-Izhlaq lawan-nya Al-Ishmat makskudnya: "Bila Al-Izhlaq pengucapan huruf dengan ringan dan cepat, sebaiknya Al-Ishmat pengucapan hurufnya agak berat dan tidak dapat dilafadzkan dengan cepat karena makhrojnya jauh dari ujung lidah."
B. Sifat yang tidak mempunyai lawan.
Menurut istilah adalah: Pengucapan hurufnya agak berat dan tidak dapat dilafadzkan dengan cepat, karena makhrojnya jauh dari ujung lidah.
Hurufnya ada 22, yaitu selain huruf Idzlaq.
Al-Izhlaq lawan-nya Al-Ishmat makskudnya: "Bila Al-Izhlaq pengucapan huruf dengan ringan dan cepat, sebaiknya Al-Ishmat pengucapan hurufnya agak berat dan tidak dapat dilafadzkan dengan cepat karena makhrojnya jauh dari ujung lidah."
B. Sifat yang tidak mempunyai lawan.
Sifat ini disebut juga dengan Ash-Shifatul Ghairu Mutadhadah - الصِّفَاتُ غَيرُ اْلمُتَضَادَةُ atau Sifat ‘Aridhah - ﻋﺎﺭﻀﻪ
Ash-Shifatul Ghairu Mutadhadah atau sifat 'Aridhah yaitu: Ciri yang berubah-ubah bagi suatu huruf, seperti tarqiq (tipis), tafkhim (tebal), ghunnah (dengung), idgham (meleburkan huruf), atau ikhfa' (menyamarkan huruf)’, panjang atau pendek dan seumpamanya.
Terdapat 7 sifat tergolong dalam kategori ini:
1. Safir (ﺻﻔﺮ)
2. Qalqalah (ﻗﻠﻘﻠﻪ)
3. Lin (ﻟﻴﻦ)
4. Inhiraf (ﺇﻧﺤﺮﺍﻑ)
5. Takrir(ﺗﻜﺮﻳﺮ )
6. Tafasysyi (ﺗﻔﺸﻰ )
7. Istitolah (ﺇﺳﺘﻂﺎﻟﻪ )
3. Lin (ﻟﻴﻦ)
4. Inhiraf (ﺇﻧﺤﺮﺍﻑ)
5. Takrir(ﺗﻜﺮﻳﺮ )
6. Tafasysyi (ﺗﻔﺸﻰ )
7. Istitolah (ﺇﺳﺘﻂﺎﻟﻪ )
Uraian: :
1. Safir (ﺻﻔﺮ )
1. Safir (ﺻﻔﺮ )
Menurut bahasa adalah: Suara yang menyerupai suara unggas/burung.
Menurut istilah adalah: Suara tambahan yang keluar dengan kuat diantara ujung lidah dan gigi seri.
Hurufnya ada 3, yaitu : shād (ص), zāy (ز ), dan sīn (س). Bunyi desiran yang berlaku pada huruf sād paling kuat dibanding zāy dan berikutnya.
Perbedaan sifat Safir dengan Hams adalah: desiran nafas yang lebih kuat dibanding dengan Hams yang sekadar membunyikan hurufnya dengan hembusan nafas yang lebih ringan.
Menurut istilah adalah: Suara tambahan yang keluar dengan kuat diantara ujung lidah dan gigi seri.
Hurufnya ada 3, yaitu : shād (ص), zāy (ز ), dan sīn (س). Bunyi desiran yang berlaku pada huruf sād paling kuat dibanding zāy dan berikutnya.
Perbedaan sifat Safir dengan Hams adalah: desiran nafas yang lebih kuat dibanding dengan Hams yang sekadar membunyikan hurufnya dengan hembusan nafas yang lebih ringan.
2. Qalqalah (ﻗﻠﻘﻠﻪ) - memantul
.
Menurut bahasa adalah: Bergetar
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf sukun (mati) yang disertai getaran (pantulan) suara pada makhrojnya sehingga terdengar suara yang kuat.
Huruf qalqalah ada lima Dikelompokkan dalam lafaz قُطْبُ جَدٍّ qutubujaddin: ق ,ط ,ب ,ج ,د
Qalqalah terbagi menjadi dua jenis:
a. Qalqalah kecil (shugra) yaitu: apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan baris matinya adalah asli karena harakat sukun dan bukan karena waqaf.
Contoh: ﻴَﻄْﻤَﻌُﻮﻥَ ,ﻴَﺪْﻋُﻮﻥَ
b. Qalqalah besar(kubra) yaitu: apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan karena waqaf atau berhenti. Dalam keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila bacaan diwaqafkan tetapi tidak diqalqalahkan apabila bacaan diteruskan.
Contoh: ٱﻟْﻔَﻟَﻖِ ,ﻋَﻟَﻖٍ
Huruf ﻁ , ﻕ pantulannya mendekati suara o. Sedangkan untuk huruf lainnya terdengar mendekati lafazh e. Harus kelihatan lebih jelas dan kuat ketika waqaf pada huruf yang bertasydid, seperti; وَتَبَّ ,اَلْحَجّ ,اَلْحَقَّ
Cara Membaca Qolqolah:
Berikut ini adalah panduan ketukan ketika membaca Qolqolah. Perhatikan contoh berikut:
Menurut bahasa adalah: Bergetar
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf sukun (mati) yang disertai getaran (pantulan) suara pada makhrojnya sehingga terdengar suara yang kuat.
Huruf qalqalah ada lima Dikelompokkan dalam lafaz قُطْبُ جَدٍّ qutubujaddin: ق ,ط ,ب ,ج ,د
Qalqalah terbagi menjadi dua jenis:
a. Qalqalah kecil (shugra) yaitu: apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan baris matinya adalah asli karena harakat sukun dan bukan karena waqaf.
Contoh: ﻴَﻄْﻤَﻌُﻮﻥَ ,ﻴَﺪْﻋُﻮﻥَ
b. Qalqalah besar(kubra) yaitu: apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan karena waqaf atau berhenti. Dalam keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila bacaan diwaqafkan tetapi tidak diqalqalahkan apabila bacaan diteruskan.
Contoh: ٱﻟْﻔَﻟَﻖِ ,ﻋَﻟَﻖٍ
Huruf ﻁ , ﻕ pantulannya mendekati suara o. Sedangkan untuk huruf lainnya terdengar mendekati lafazh e. Harus kelihatan lebih jelas dan kuat ketika waqaf pada huruf yang bertasydid, seperti; وَتَبَّ ,اَلْحَجّ ,اَلْحَقَّ
Cara Membaca Qolqolah:
Berikut ini adalah panduan ketukan ketika membaca Qolqolah. Perhatikan contoh berikut:
Pada contoh di atas, suara qolqolah terjadi di tiga tempat, yaitu pada ketukan ke-4, ke-6 dan ketukan ke-9. Cara membacanya berdasarkan alur ketukan adalah sebagai berikut:
- Ketukan ke-3 berbunyi “jud”. Tahan lidah pada posisi huruf “d” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-4, saat keluar bunyi “de”. Penahanan lidah pada ketukan ke-3 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
- Ketukan ke-5 berbunyi “waq”. Tahan lidah pada posisi huruf “q” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-6, saat keluar bunyi “qo”. Penahanan lidah pada ketukan ke-5 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
- Ketukan ke-8 berbunyi “rib”. Tahan bibir pada posisi huruf “b” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-9, saat keluar bunyi “be”. Penahanan bibir pada ketukan ke-8 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali. Agar lebih lengkap, perhatikan juga contoh berikut ini:
Pada contoh di atas, bunyi qolqolah terjadi 2 kali, yaitu pada ketukan ke-2 dan ketukan ke-7. Cara membacanya adalah:
- Ketukan ke-1 berbunyi “math”. Tahan lidah pada posisi huruf “th” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-2, saat keluar bunyi “tho”. Penahanan lidah pada ketukan ke-1 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
- Ketukan
ke-6 berbunyi “faj”. Tahan lidah pada posisi huruf “j” (jangan
dilepaskan) hingga ketukan ke-7, saat keluar bunyi “je”. Penahanan lidah
pada ketukan ke-6 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
3. Lin (ﻟﻴﻦ ) - lembut
Menurut bahasa adalah: Lembut dan Mudah.
Menurut istilah: Mengeluarkan huruf dari mulut tanpa memberatkan lisan.
Hurufnya ada 2, yaitu waw و dan yā' ي
Pembunyian dengan sifat lin hanya berlaku apabila huruf itu mati, dan sebelumnya ada huruf berbaris atas.
Contohnya; خَوْف dan بَيْت
4. Inhiraf (ﺇﻧﺤﺮﺍﻑ) - miring
Menurut bahasa: Condong atau miring.
Menurut istilah adalah: huruf yang pengucapannya miring setelah keluar dari ujung lidah.
Hurufnya ada 2, lam (ل) dan ra' (ر )
Ra' (ر) miring bagian punggung lidah dan Lam (ل) miring bagian permukaan lidah
5. Takrir (ﺗﻜﺮﻳﺮ) - berulang
Menurut bahasa adalah: Mengulangi
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf yang disertai bergetar secara berulang pada ujung lidah
Hurufnya 1 sahaja, yaitu ro' (ر).
Walau bagaimanapun, getaran yang dibenarkan adalah sekali saja, lebih-lebih lagi pada keadaan tasydid.
6. Tafasysyi (ﺗﻔﺸﻰ ) - menyebar
Menurut bahasa adalah: Menyebar dan meluas.
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf disertai menyebarnya angin di dalam mulut
Hurufnya 1 saja, yaitu syin (ش)
7. Istithollah (ﺇﺳﺘﻂﺎﻟﻪ) - memanjang
Menurut bahasa adalah: Memanjang
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf yang disertai memanjangnya suara dari awal sisi lidah sampai ujungnya, di sebelah kiri atau kanan lidah.
Hurufnya 1 saja, yaitu ḍhad (ض).
Menurut bahasa adalah: Lembut dan Mudah.
Menurut istilah: Mengeluarkan huruf dari mulut tanpa memberatkan lisan.
Hurufnya ada 2, yaitu waw و dan yā' ي
Pembunyian dengan sifat lin hanya berlaku apabila huruf itu mati, dan sebelumnya ada huruf berbaris atas.
Contohnya; خَوْف dan بَيْت
4. Inhiraf (ﺇﻧﺤﺮﺍﻑ) - miring
Menurut bahasa: Condong atau miring.
Menurut istilah adalah: huruf yang pengucapannya miring setelah keluar dari ujung lidah.
Hurufnya ada 2, lam (ل) dan ra' (ر )
Ra' (ر) miring bagian punggung lidah dan Lam (ل) miring bagian permukaan lidah
5. Takrir (ﺗﻜﺮﻳﺮ) - berulang
Menurut bahasa adalah: Mengulangi
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf yang disertai bergetar secara berulang pada ujung lidah
Hurufnya 1 sahaja, yaitu ro' (ر).
Walau bagaimanapun, getaran yang dibenarkan adalah sekali saja, lebih-lebih lagi pada keadaan tasydid.
6. Tafasysyi (ﺗﻔﺸﻰ ) - menyebar
Menurut bahasa adalah: Menyebar dan meluas.
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf disertai menyebarnya angin di dalam mulut
Hurufnya 1 saja, yaitu syin (ش)
7. Istithollah (ﺇﺳﺘﻂﺎﻟﻪ) - memanjang
Menurut bahasa adalah: Memanjang
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf yang disertai memanjangnya suara dari awal sisi lidah sampai ujungnya, di sebelah kiri atau kanan lidah.
Hurufnya 1 saja, yaitu ḍhad (ض).
Comments
Post a Comment