Posts

Showing posts from 2016

DOA BERBUKA PUASA YANG SHAHIH

Image
DOA BERBUKA PUASA YANG SHAHIH Doa Berbuka Puasa yang Terkenal di Tengah Masyarakat Lafazh pertama: اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت ”Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.” Doa ini merupakan bagian dari hadits dengan redaksi lengkap sebagai berikut: عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ، أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَ عَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ “Dari Mu’adz bin Zuhrah, sesungguhnya telah sampai riwayat kepadanya bahwa sesungguhnya jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau membaca (doa), ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu-ed’ (ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka).” [1] Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Daud, dan dinilai  dhaif  oleh Syekh al-Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud . Penulis kitab  Tahdzirul Khalan min Riwayatil Hadits hawla Ramadhan  menuturkan, “(Hadits i

Asal Mula Situ Gunung sukabumi

Image
Asal Mula Situ Gunung sukabumi Menurut cerita, danau ini dibuat oleh bangsawan Mataram Rangga Jagad Syahadana, yang akhirnya dikenal sebagai Mbah Jalun. Dia merupakan buronan belanda yang lari dari Kerajaan Mataran karena diburu penjajah pada abad 1800-an. Setelah bersembunyi di beberapa kesultanan Jawa Tengah, akhirnya Mbah Jalun menetap di Kesultanan Banten. Sebelum ke Sukabumi, menurut legenda, Mbah Jalun memperistri perempuan asal Kuningan Jawa Barat. Jalur keberangkatannya sendiri melalui Cianjur. Karena masih menjadi buron Belanda, jalan yang dilaluinya lebih banyak membuka hutan di pegunungan. Salah satu jalan yang dibukanya adalah jalan lewat Gunung Gede dan Pangrango. Perjalanan ini penuh tantangan alam, seperti jalan yang berliku dan hutan lebat yang dihuni binatang buas. Setelah lama berjalan dengan istrinya, Mbah Jalun akhirnya berhenti di suatu lembah yang dialiri sungai yang jernih airnya. Ia pun memutuskan menetap di daerah tersebut. Beberapa tahun kemudian, yakni pad

BELAJAR TAJWID: Macam macam sifatul huruf

Image
BELAJAR TAJWID: Macam macam sifatul huruf Pengertian menurut bahasa: Apa-apa yang ada pada sesuatu yang dapat memberikan makna, seperti hitam, putih dan apa-apa yang menyerupainya. Pengertian menurut istilah: Sifat yang baru datang pada sa'at huruf itu keluar dari makhrojnya, yaitu jelas, lunak dan lain sebagainya. Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf: Agar huruf yang keluar dari mulut kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-huruf Al-Qur'an itu sendiri. Melalui sifatnya, seseorang itu akan mampu membedakan suatu huruf, dengan keadaan pengucapan seperti tertahan, berdesing, melantun dan sebagainya. Kelebihan memahami sifat huruf ini adalah sebagai pelengkap kepada makhroj. Dengan mengetahui sifatnya, kita dapat membedakan lafadz pengucapan bagi huruf yang makhrojnya sama. Tambahan pula, kita akan dapat mengenal huruf yang kuat dan lemah atau huruf yang dilafadzkan secara tebal dan tipis karena sifat yang

BELAJAR TAJWID: Macam macam makharijull khuruf

Image
BELAJAR TAJWID : Macam macam makharijull huruf Tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah (29) itu memang banyak yang berpendapat, namun dari sekian pendapat yang paling banyak diikuti oleh ulama qurro’ dan ahlul ada’ adalah pendapat Syekh Kholil bin Ahmad an-Nahwiy (Guru Imam Sibaweh). Adapun menurut beliau Makhorijul Huruf Hujaiyah itu ada 17 tempat, dan bila diringkas ada 5 tempat, yatu; Al-Jauf (lubang /rongga mulut), Al-Halqu (tenggorokan / kerongkongan), Al-Lisanu (lidah), Asy-Syafatain (dua bibir) dan Al-Khoisyum (janur hidung). Penjelasan dari masing-masing makhorijul huruf tersebut adalah sebagai berikut : a. Al-Jauf ( الجوف ) , artinya rongga mulut dan rongga tenggorokan. Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada rongga mulut dan rongga tenggorokan. Bunyi huruf yang keluar dari rongga mulut dan rongga tenggorokan ada tiga macam, yaitu ; alif ( ا ), wawu mati ( وْ ) dan ya’ mati ( يْ ) dengan penjelasan sebagai berikut : 1) Alif dan sebel

Peristiwa Peristiwa Penting di Bulan Safar

Image
Peristiwa Peristiwa Penting di Bulan Safar   BULAN Safar, yaitu bulan kedua setelah Muharam dalam kalendar Islam (Hijriyah) yang berdasarkan tahun Qamariyah (perkiraan bulan mengelilingi bumi). Safar artinya kosong atau nol. Dinamakan Safar karena dalam bulan ini orang-orang Arab dulu sering meninggalkan rumah untuk menyerang musuh. Telah menjadi kepercayaan keliru oleh sebagian umat bahwa Safar adalah bulan sial atau bulan bencana. Padahal, mitos Safar bulan sial ini sebenarnya sudah dibantah oleh Rasulullah Muhammad saw yang menyatakan bahwa bulan Safar bukanlah bulan sial. Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada penyakit menular (yang berlaku tanpa izin Allah), tidak ada buruk sangka pada sesuatu kejadian, tidak ada malang pada burung hantu, dan tidak ada bala (bencana) pada bulan Safar (seperti yang dipercayai).” Rasulullah Saw juga bersabda: “Tidak ada wabah dan tidak ada keburukan binatang terbang dan tiada kesialan bulan Safar dan larilah